Gambaran Rinci Tingkatan Struktur Protein
Nama: Titik Tri Wahyuni
NIM: B1J006168
Kelas: B2
Email: ti2k_3w@yahoo.co.id
Blog: http://.b26168.wordpress.com
Topik : B2-TP7
RINGKASAN
Sebuah protein sama halnya suatu molekul DNA dan merupakan polimer yang linear dan tidak bercabang. Subunit monomerik pada protein disebut asam amino dan polimer yang dihasilkan atau polipeptidanya. Panjangnya jarang yang melebihi 2000 unit (lihat Gambar 1).
Gambar 1. Struktur asam amino
Sumber: Figure 3.13 (Brown, 2002)
Struktur protein mempunyai tingkatan struktur yang bersifat hirarki, yang artinya bahwa protein disusun setahap demi setahap dan setiap tingkatan tergantung dari tahapan di bawahnya. Adapun tingkatan struktur protein adalah sebagai berikut :
1. Struktur primer
Struktur ini dibentuk dengan menggabungkan asam amino ke dalam polipeptida. Asam amino dihubungkan dengan ikatan peptida yang terbentuk dengan reaksi kondensasi antara gugus karboksil pada satu asam amino dengan gugus amino pada asam amino kedua. Ujung dari polipeptida yang terbentuk mempunyai sifat kimia yang berbeda: satu mempunyai gugus amino bebas (ujung N atau amino, NH2–) dan ujung satunya mempunyai gugus karboksil bebas (ujung C atau karboksil, COOH–) (lihat Gambar 2).
Gambar 2. Struktur primer protein
Figure 3.14 (Brown, 2002)
2.Struktur sekunder
Struktur ini merujuk pada konformasi yang berbeda yang dapat terjadi pada polipeptida. Tipe yang umum yaitu α-heliks dan β–sheet. Keduanya terbentuk karena ikatan hidrogen yang terjadi antara asam amino yang berbeda pada polipeptida. Hampir semua polipeptida yang cukup panjang dapat terlipat ke dalam struktur sekunder (lihat Gambar 3).
Gambar 3. Struktur sekunder protein
Figure 3.15 (Brown, 2002)
3. Struktur tersier
<!– @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } A:link { color: #0000ff } –>
Struktur ini terbentuk dari lipatan komponen struktur sekunder polipeptida yang membentuk konfigurasi tiga dimensi. Struktur tersier terjadi karena bermacam-macam gaya kimiawi terutama ikatan hidrogen antara individu asam amino dan gaya hidrofobik yang mengatur bahwa asam amino dengan sisi gugus non-polar harus dilindungi dari air dengan menenpatkannya di bagian dalam protein. Ikatan kovalennya disebut jembatan disulfida yang menghubungkan antara asam amino sistein pada bermacam-macam posisi pada polipeptida (lihat Gambar 4).
Gambar 4. Struktur tersier protein
Figure 3.16 (Brown, 2002)
4. Struktur kuaternair
Struktur ini melibatkan asosiasi dua atau lebih polipeptida, masing-masing terlipat menjadi struktur tersier, dalam protein multisubunit. Tidak semua protein membentuk struktur kuaternair. Hanya protein yang mempunyai fungsi kompleks yang memiliki struktur ini termasuk beberapa protein yang terlibat dalam ekspresi gen. Beberapa struktur protein terikat dengan jembatan disulfida antara polipeptida yang berbeda, tetapi banyak protein terdiri dari asosiasi subunit yang lebih lemah yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen dan efek hidrofobik. Protein ini dapat kembali pada komponen polipeptidanya, atau berubah komposisi subunitnya tergantung pada kebutuhan fungsinya.
Daftar Pustaka
Brown, T.A (2002) DNA in Genomes, 2nd ed.,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.section.5234
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.figgrp.5821
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.figgrp.5828
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.figgrp.5829
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.figgrp.5830
Diakses tanggal 23 September 2008.
Situs Terkait
http://www.new-science-press.com/browse/protein/illustrations/2/
http://www.biochemsoctrans.org/bst/027/0701/bst0270701.htm
http://www.umass.edu/microbio/chime/pe_beta/pe/protexpl/morfdoc.htm
http://www.cs.ucl.ac.uk/staff/d.jones/t42morph.html
http://www.stolaf.edu/people/giannini/flashanimat/proteins/protein%20structure.swf
http://www.wiley.com/legacy/college/boyer/0470003790/animations/protein_folding/protein_folding.swf
Diakses tanggal 26 September 2008.